Hikmah Bersabar
Bismillahirrahmanirrahim
Kita
 sering mendapatkan ceramah tentang perlunya bersabar, dan segala macam 
keunggulannya. Namun pernahkah kita berpikir bahwa tak semudah 
membalikkan telapak tangan untuk melaksanakannya. Bahkan mungkin bisa 
jadi mereka yang sering berceramah tentang kesabaran tersebut tidak bisa
 menjalaninya sendiri.
Kita
 sering ‘grusa-grusu’ atau terburu-buru dalam bertindak, menyikapi 
perilaku orang lain dan dalam menghadapi segala hal. Emosi sering mudah 
naik, manakala dihadapkan suatu hal yang tidak mengenakkan hati kita. 
Juga acapkali kita merasakan ketegangan pikiran, sport jantung mendadak 
dan sebagainya di saat kita mendengar berita yang mengejutkan. 
Kesemuanya itu bermula dari karena kita tidak bersabar.
Perilaku
 sabar sangatlah dipuji oleh Allah, itulah sebabnya dikatakan bahwa 
Allah bersama dengan orang-orang yang sabar (innallaha ma-ash shobirin).
 Dalam istilah jawa pun sering dijumpai istilah ‘sing sopo sabar bakale 
subur’ (artinya : barangsiapa bersabar maka akan beruntung) atau ‘sing 
sopo sabar kuwi bakal kinasihan dening Gusti” (artinya : barang siapa 
bersabar akan dikasihi Tuhan).
Ketika
 anda mempelajari suatu teknik pengolahan energi misalnya Sin Ilahi, Sin
 Hu atau lainnya, anda dituntut untuk bersabar melatihnya. Tidak boleh 
buru-buru ingin memperoleh hasil yang menakjubkan, ingin segera menjadi 
orang ‘linuwih’ dan sebagainya.  
Demikian juga halnya ketika anda menjalani laku ‘wirid’, maka anda tidak boleh tergesa-gesa ingin memperoleh hasilnya.
Kesabaran
 adalah penguasaan atas ego dan nafsu kita. Dengan menguasai ego dan 
nafsu, kita akan mampu menangkap dan memahami beberapa tanda yang 
ditunjukkan oleh Allah, baik dalam keadaan terjaga maupun tertidur. 
Dengan bersabar kita akan mengurangi karat-karat di hati sehingga hati 
menjadi lebih terjaga kebersihannya, dan diharapkan akan lebih mudah 
menerima ‘penerangan’ dari nur (cahaya) Allah.
Secara
 medis pun, seseorang yang bisa mengendalikan emosinya, maka dia akan 
terjaga dari serangan penyakit jantung, stroke, diare atau yang lainnya.
 Hal ini dikarenakan dengan bersabar, metabolisme tubuh menjadi normal.
Jadi, mau pilih mana ?
Menjadi orang yang sabar ataukah menjadi orang yang emosional ?
Semoga bermanfaat.
BY: M Zur'an Asyrofi 

+ komentar + 1 komentar
Moga kita termasuk orang yang bersabar..
Posting Komentar
Monggo dikomentari.. :)